Syukur menurut kamus besar bahasa indonesia offline yang saya punya dilaptop adalah rasa terima kasih kepada Allah ta'ala. Sedangkan salah satu contoh prilaku nyata dalam bersyukur adalah mengucapkan alhamdulillah (Segala puji bagi Allah | QS. 93:11) dengan tidak mengingkari nikmat-Nya (QS. 2:152). Ada banyak contoh nyata dalam bersyukur selain contoh diatas, tapi apakah contoh diatas sudah sering kita lakukan? Lakukan untuk sering mengucapkannya atau mengabaikannya? cukupkah hanya dengan mengucapkan Alhamdulillah, sedang perbuatan kita yang lain kontradiktif dengan apa yang kita ucapkan?
Sedangkan lawan dari bersyukur adalah mengingkari nikmat-Nya atau kufur. Hal itu ditegaskan dalam surah Ibrahim : 7. Sedangkan salah satu contoh prilaku nyata dalam bersyukur adalah menyisakan air dalam gelas. Lho, apa korelasinya? antara kufur nikmat-Nya dengan menyisakan air dalam gelas? inilah yang akan kita bahas pada artikel kali ini.
Ketika selesai makan, banyak dari kita yang mengucapkan Alhamdulillah sebagai wujud syukur kepada Allah ta'ala, namun masih menyisakan (makanan dan) minumannya. Bukankah ini merupakan hal yang kontradiktif? mengingat masih banyak saudara muslim kita yang masih sangat membutuhkan air bersih, dibelahan pulau jawa lainnya. Bahkan mereka rela menempuh jarak yang cukup jauh hanya untuk mendapatkan air bersih, apakah langsung bisa didapat air bersihnya? mereka masih harus menunggu antrian panjang. Ya Allah, mudahkanlah urusan mereka.
Check please here:
http://www.inilahkoran.com/read/detail/2046302/duh-subang-kekurangan-air-bersih
http://www.antaranews.com/berita/398890/17-desa-di-temanggung-krisis-air-bersih
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/94029/warga-kabupaten-madiun-krisis-air-bersih
Coba kita fikirkan, bila dalam 1 gelas = 220 ml air bersih, lalu kita menyisakannya sebanyak 20 ml dalam sehari, berapa liter air bersih yang kita buang dalam satu bulan? Ironisnya sebagian orang justru meremehkan hal ini sedangkan disisi lain saudara kita membutuhkan air bersih walau hanya 0.6 liter.
Saudaraku, bersyukur tidaklah cukup hanya dengan meyakini dalam hati dan diucapkan via lisan, tapi juga membutuhkan amalan perbuatan yang nyata, dengan tidak menyisakan air dalam gelas. Jika sekirannya kita menuangkan air ke dalam gelas, maka tuanglah sesuai dengan kemampuan kita untuk menghabiskannya. Menghabiskan air dalam gelas sampai tetes terakhir lebih baik daripada harus menyisakannya.
Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba yang bersyukur akan nikmat-Nya, Allahu A'lam.
Setengah isi, Setengah Kosong. |
Antrian untuk dapatkan air bersih |
Seberapa jauh? sejauh mata memandang. |
http://www.inilahkoran.com/read/detail/2046302/duh-subang-kekurangan-air-bersih
http://www.antaranews.com/berita/398890/17-desa-di-temanggung-krisis-air-bersih
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/94029/warga-kabupaten-madiun-krisis-air-bersih
Saudaraku, bersyukur tidaklah cukup hanya dengan meyakini dalam hati dan diucapkan via lisan, tapi juga membutuhkan amalan perbuatan yang nyata, dengan tidak menyisakan air dalam gelas. Jika sekirannya kita menuangkan air ke dalam gelas, maka tuanglah sesuai dengan kemampuan kita untuk menghabiskannya. Menghabiskan air dalam gelas sampai tetes terakhir lebih baik daripada harus menyisakannya.
Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba yang bersyukur akan nikmat-Nya, Allahu A'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar