Perasaan damai seperti ini, seringkali datang. Aku bersyukur bisa melihat wajah bidadari kesayangan, ya! ibu ku. Bersyukur masih bisa bernafas, ngulet, melihat sang fajar yang menjalankan tugasnya dengan baik, awan yang tidak pernah berhenti menggumpal. Semua semakin sempurna dengan warna biru muda yang dihiasi cahaya matahari.

Entah kenapa, pagi ini terasa berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, mungkin karena bangun lebih pagi dari biasanya atau karena cuaca hari ini yang sangat cerah. Salah satu indikasi cuaca cerah hari ini adalah pegunungan terlihat lebih jelas dari hari biasanya. Ya, aku melihatnya dari lantai 5, pemandangan yang cukup bagus pagi ini untuk daerah perkotaan, mengapa? karena kau masih bisa melihat pegunungan meskipun sedikit terlahang oleh gedung-gedung pencakar langit.

Jalan tetap padat merayap, tapi kali ini lebih lancar dari biasanya. Angkutan kota tetap nge-tem seenak perut, tapi kali ini lebih minggir dari biasanya. Kerjaan tidak pernah habis seperti biasanya, klo habis mungkin aku tidak akan bekerja disini  .

Makan siang pakai daging, sama seperti biasanya tapi kali ini daging binatang yang sudah halal, wk. Kopi gratisan lebih banyak dari biasanya Walau hanya air nya yang dibanyakin, tapi kopi nya tetap nikmat kok. Bully-an tentang bekasi yang semakin intens di lancarkan seperti biasanya, tapi gak masalah. Yang penting, di tempat tinggal ku, enggak kena banjir  .

Pulang kerja lebih tepat waktu dari biasanya, meski hanya terpaut 5 menit. Meski sampai rumah enggak ada lauk-pauk untuk makan malam, garam pun siap menemani nasi yang akan disantap. Selesai makan baru inget air galon belum diisi, tapi tenang, di luar hujan kok... .

Bersyukur bukan hanya dalam hati, tapi juga lisan dan perbuatan. Ayo Bersyukur! Alhamdulillah!!!